Oleh: Itsna Yuliar Rohmah*
Indonesia merupakan negara muslim terbesar dunia. Berdasarkan data Globalreligiusfuture, penduduk Indonesia yang beragama Islam pada 2010 mencapai 209,12 juta
jiwa atau sekitar 87% dari total populasi. Dengan predikatnya menjadi negara
muslim terbesar di dunia maka Indonesia mendapatkan pula kuota terbanyak dalam
bidang penyelenggaraan haji dan umrah yang diberikan oleh pemerintah arab
saudi.
Masa tunggu ibadah haji reguler yang sangat lama, menjadikan umrah
sebagai alternatif bagi orang-orang muslim yang sangat ingin berkunjung ke
baitullah. Ibadah umroh menjadi sarana bagi seluruh umat muslim untuk beribadah
ke baitullah dan tanah suci setiap waktu. Pada momen-momen di tanah sucilah
yang sangat dirindukan umat Islam, karena di sana umat Islam bisa beribadah
secara damai dan juga bisa melaksanakan ibadah-ibadah tertentu yang tidak bisa
dilakukan dirumah.
Semakin meningkatnya jumlah jamaah haji plus
dan umrah yang terus bertambah telah menggugah para penguasaha-pengusaha untuk
bangun dan ikut andil dalam bisnis haji dan umrah, yang mana usaha ini diyakini
tidak hanya sekedar bisnis melainkan juga sebagai dakwah bagi kaum muslimin. Para
pengusaha baru yang latar belakangnya bukan seorang usatdz atau ahli agama pun
ikut andil dalam bisnis ini, dengan menggandeng para pemuka agama bisnis ini
bisa mereka jalankan dengan baik.
Persaingan perusahaan dalam bisnis haji dan umrah semakin banyak
diminati masyarakat yang mempnyai jiwa-jiwa pengusaha. Hal tersebut diperlukan
marketing yang kompeten yang mampu menjaring para calon jamaah haji dan umrah
agar mau mendaftar di masing-masing perusahaan yang ditawarkan. Dengan
banyaknya minat seseorang untuk pergi haji dan umrah maka kegiatan ini
dijadikan ladang usaha atau bisnis yang prospektif. Tujuan dari penyelenggaraan
ibadah haji dan umrah sendiri adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan kepada jamaah haji, dengan mengedepankan asas keadilan,
profesional, dan akuntabel adalah wujud pelayanan haji dan umrah dari setiap
perusahaan.
Perusahaan harus mengetahui strategi pemasaran dan segmentasi pasar
dalam setiap usaha yang dijalankan. Dibutihkan teknik pemasaran yang kompeten,
dimana pengertian pemasaran adalah proses pelaksanaan kegiatan usaha
perdagangan dari produsen ke konsumen berupa barang dan jasa, yang di dalamnya
mengandung positioning, differentitation, dan brand.[1]
Pemasaran (marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam
strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan dan
pemegang saham).[2]
Dalam proses marketing haji dan umrah ada strategi-strategi khusus yang
dimiliki oleh biro-biro travel haji dan umrah, hal tersebut bertujuan agar para
calon jamaah tertarik sehingga mempunyai keinginan membeli produk yang
ditawarkan.
Indonesia merupakan negara muslim terbesar dunia. Berdasarkan data Globalreligiusfuture, penduduk Indonesia yang beragama Islam pada 2010 mencapai 209,12 juta
jiwa atau sekitar 87% dari total populasi. Kemudian pada 2020, penduduk muslim Indonesia diperkirakan akan mencapai 229,62 juta jiwa[3].
Dengan predikatnya menjadi negara muslim terbesar di dunia maka Indonesia
mendapatkan pula kuota terbanyak dalam bidang penyelenggaraan haji dan umrah
yang diberikan oleh pemerintah arab saudi.
Masa tunggu ibadah haji reguler yang sangat lama, menjadikan umrah
sebagai alternatif bagi orang-orang muslim yang sangat ingin berkunjung ke
baitullah. Ibadah umroh menjadi sarana bagi seluruh umat muslim untuk beribadah
ke baitullah dan tanah suci setiap waktu. Pada momen-momen di tanah sucilah
yang sangat dirindukan umat Islam, karena di sana umat Islam bisa beribadah
secara damai dan juga bisa melaksanakan ibadah-ibadah tertentu yang tidak bisa
dilakukan dirumah.
Semakin meningkatnya jumlah jamaah haji plus
dan umrah yang terus bertambah telah menggugah para penguasaha-pengusaha untuk
bangun dan ikut andil dalam bisnis haji dan umrah, yang mana usaha ini diyakini
tidak hanya sekedar bisnis melainkan juga sebagai dakwah bagi kaum muslimin. Para
pengusaha baru yang latar belakangnya bukan seorang usatdz atau ahli agama pun
ikut andil dalam bisnis ini, dengan menggandeng para pemuka agama bisnis ini
bisa mereka jalankan dengan baik.
Persaingan perusahaan dalam bisnis haji dan umrah semakin banyak
diminati masyarakat yang mempnyai jiwa-jiwa pengusaha. Hal tersebut diperlukan
marketing yang kompeten yang mampu menjaring para calon jamaah haji dan umrah
agar mau mendaftar di masing-masing perusahaan yang ditawarkan. Dengan
banyaknya minat seseorang untuk pergi haji dan umrah maka kegiatan ini
dijadikan ladang usaha atau bisnis yang prospektif. Tujuan dari penyelenggaraan
ibadah haji dan umrah sendiri adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan kepada jamaah haji, dengan mengedepankan asas keadilan,
profesional, dan akuntabel adalah wujud pelayanan haji dan umrah dari setiap
perusahaan.
Perusahaan harus mengetahui strategi pemasaran dan segmentasi pasar
dalam setiap usaha yang dijalankan. Dibutihkan teknik pemasaran yang kompeten,
dimana pengertian pemasaran adalah proses pelaksanaan kegiatan usaha
perdagangan dari produsen ke konsumen berupa barang dan jasa, yang di dalamnya
mengandung positioning, differentitation, dan brand.[4]
Pemasaran (marketing)
merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk
mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder
(pelanggan, karyawan dan pemegang saham).[5]
Dalam proses marketing haji dan umrah ada strategi-strategi khusus yang
dimiliki oleh biro-biro travel haji dan umrah, hal tersebut bertujuan agar para
calon jamaah tertarik sehingga mempunyai keinginan membeli produk yang
ditawarkan.
Terdapat berbagai macam pengertian strategi dari para ahli. Menurut
Marus strategi didefinisakan sebagai satu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi didefinisakan
secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan bedasarkan suatu pandang tentang
apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa yang akan datang. [6]
Ada banyak sekali Jenis strategi[7]. Goerge
A. Steiner menjelaskan bahwa tidak ada klarifikasi atau pengelompokkan strategi
yan diterima secara umum. Namun, strategi dapat dilakuk daan penggolongan
menurut simensi strateginta, yaitu”
a.
Klarifikasi
bedasarkan luang lingkup yaitu strategi dapat lebih luas atau lebih semoit
sesuai pemahaman.
b.
Klarifikasi
bedasarkan hubungan dengan tingkat
organisasi yaitu strategi yang bedasarkan pada jenjang setiap devisi yang
memiliki strateginya masing-masing dan merupakan cabang dari strategi utama
sebuah perusahaan.
c.
Klarifikasi
bedasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material atau bukan material
yakni dengan melihat bentuk fisik seperti SDM yang tersedia atau gaya manajemen,
pola fikir atau filsafah perusahaan
d.
Klarifikasi
bedasarkan tujuan dan fungsi sebagai contohpertumbuhan adalah sasaran utama
dari kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak strategi yang dapat dipilih
untuk menjamin pertumbuhan tersebut.
e.
Klarifikasi
bedasarkan srategi pribadi manajer. Semakin tinggi tingkat manajer, semakin
penting artinya strategi ini di kehidupan organisasi.
Sementara tipe strategi, David (2001) mendefinisan beberapa tipe
strategi yang dapat dikejar perusahaan. Dan ada beberapa tipe strategi:
a.
Strategi
Integrasi
1)
Strategi intregase
ke depan
Usaha untuk memperoleh kepemilikan atau
kendali yang lebih besar.
2)
Strategi
intregase ke belakang
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang
lebih besat atas pemasok perusahan.
3)
Strategi
integrase horizontal dan vertikal
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang
lebih besar atas pesaing perusahaan. Sedangkan vertical memungkinkan sebuah
perusahaan memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing.
b.
Strategi
Intensif
1)
Strategi
penetralia pasar
Mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk
produk yang ada di pasar saat ini melalui upaya pemasaran ynag sangat besar.
2)
Strategi
pengembangan pasar
Mengenalkan produk atau jasa saat ini ke
wilayah-wilayah geografis yang baru
3) Strategi pengembangan produk
Mengupayakan peningkatan penjualan dengan
cara memperbaiki prod[8]uk yang ada saat ini agar
tambah menarik.
c.
Strategi
Diversifikasi
Ada dua tipe umum
strategi diversifikasi yaitu, terkait dan tidak terkait. Bisnis terkait apabila
nilai rantai bisnis memiliki kesesuaian strategic lintas bisnis yang secara
dengan kompetitif. Bisnis yang tidak terkait adalah tidak memiliki kesesuaan
lintas bisnis secara kompetitif.
d.
Strategi
Defensif
Selain integrase, intensif dan
diversifikasi, perusahaan juga dapat melakukan penciutan, divestasi, dan
likuidasi. Penciutan terjadi apabila perusahaan melakukan pengelompokan ulang
melalui penguranagn biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang
menurun.
Sedangkan pemasaran (marketing)
merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk
mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder
(pelanggan, karyawan dan pemegang saham).[9] Marketing ialah suatu
rangkaian kegiatan untuk memenui kebutuhan dan kepuasan kosumen. Caranya dengan
membuat produk, menentukan harganya, tempat penjualannya dan mempromosikan
produk tersebut kepada kosumen.
Marketing adalah suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memasarkan
produk, baik barang ataupun jasa, dengan berbagai cara agar produk tersebut
disukai dan digunakan oleh khalayak luas. Pengertian marketing yang lain adalah
perpaduan berbagai aktivitas yang saling terkait dimana tujuannya untuk
mengetahui kebutuhan konsumen atau pasar. Dengan adanya informasi tersebut maka
perusahaan dapat menciptakan atau mengembangkan suatu produk, harga, pelayanan,
dan promosi agar kebutuhan pasar tersebut terpenuhi dan perusahaan mendapatkan
keuntungan. [10]
Pemasaran[11] merupakan
salah satu upaya bagaimana ide atau pokok atau jasa kita dapat diterima oleh
orang-orang yang menjadi sasaran atau target (pasar). Penyampaian ini bertujuan
agar produk atau ide atau jasa kita dapat ditangkap oleh pancaindra target. Pancaindra
target tergerak untuk melihat, merasakan, tertarik, dan membeli dari produk
atau ide atau jasa yang kita tawarkan.
Sebenarnya
konsep pemasaran secara sederhana adalah adanya perusahaan, produk, karyawan
dan konsmen. Inti dari konsep pemasaran adalah ketka perusahaan memproduksi
suatu produk baru, elibatkan karyawan, mendistribuskan produk baru, melibatkan
karyawan, mendistribusikan prosuk tersebut sampai ke konsumen, dan kosumen
merespons baik adanya produk itu, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan
yang besar. Dalam pemasaran sendiri terdapat tiga komponen penting, yaitu:
a.
Pemasaran
Internal
Pemasaran ini terjadi di dalam perusahaan mulai dari top manajemen
sampai ke level rendah. Ketika perusahaan meluncurkan produk baru, perusahaan
akan meyakinkan kepada karyawan bahwa produk ini mempunyai manfaat dan dapat
meningkatkan kualitas hidup karyawan.
b.
Pemasaran
Ekstrernal
Pemasaran ini terjadi antara perusahaan ke konsumen di mana
perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Semakin tinggi permintaan
kosumen, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yag besar. Semakin rendah
permintaan konsumen, perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan alias rugi.
c.
Pemasaran
Interaktif
Merupakan pemasaran secara langsung antara karyawan dengan
konsumen.
1.
Strategi Pemasaran[12]
Strategi
pemasaran akan di buat tim pemasaran yang akan dilakukan untuk mewujudkan
maksud dan tujuan perusahaan. Tim ini biasanya terdiri dari direktur pemasaran,
manajer pemasaran, dan brand/produk manajer. Karena pentingnya
penyusunan strategi ini, maka penyusunannya harus benar-benar sesuai dengan
visi, misi, dan motto perusahaan.
Strategi
pemasaran merupakan pedoman utama bagi perusahaan dalam penjualan dan
pendistribusian produk ke konsumen. Sukses dan tidaknya suatu penjualan
ditentukan oleh strategi pemasaran yang dibuat. Strategi ini meliputi
Segmentasi, Targetting, dan positions (Titk Wijayanti, 2003).
a.
Segmentai
Merupakan target konsumen potensial, maksudnya produk-produk baru
dapat diluncurkan tepat sasaran pada konsumen yang benar-benar membutuhkan dan
memerlukan produk tersebut.
b.
Targetting
Merupakan kegiatan memilih dan menilai satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki. Tujuan dari penentuan target ini adalah memberikan kepuasan
bagi konsumen. Ketika konsumen puas, maka permintaan akan produk tersebut
semkin meningkat, dengan meningkatnya permintaan maka keuntungan perusahaan
juga mengalami peningkatan.
c.
Positioning atau penenmpatan
Adalah proses bagaimana produk tersebut mendapat tempat tersendiri
di hati konsumen, produk tersebut menjadi top of mind. Walaupun sudah
banyak produk pesaing, konsuen tetap percaya pada produk tersebut sehingga
produk ini tak dapat digantikan posisinya di hati maupun pikiran konsumen.
A.
Strategi
Marketing HTK Tour And Travel Cabang Kudus
Perusahaan
didirikan selalu mempunyai tujuan agar tetap hidup dan berkembang. Tujuan bisa
tercapai jika ada usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat
keuntungan/ laba. Mencari dan membina langgangan serta usaha menguasai pasar,
adalah sebuah cara yang dilakukan perusahaan untuk mempertahakan dan
meningkatkan penjualan perusahaan. Strategi yang tepat adalah kunci dari sebuah
perusahaan untuk memasarkan produkya agar diminati objek sasaran perusahaan.
Metode analisis
SWOT adalah metode yang digunakan penulis untuk mengungkap 4 sisi pemasalahan
dalam strategi marketing yang ada di HTK Tour And Travel Cabang Kudus. Dengan
adanya 4 faktor yang ada di dalam analisis SWOT ini menjadikan sebuah
perusahaan lebih mudah untuk mencapai visi dan misinya. Analisis SWOT pertama
kali dipekenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an dalam memimpin
proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan data dari
perusahaan-perusahaan Fortune 500.[13]
“jadi strategi yang digunakan PT. HTK Tour and Travel adalah
memperbanyak marketer dan memperbanyak link dengan orang-orang yang berpengaruh
di daerah-daerah tertentu. HTK Tour and Travel cabang Kudus tidak hanya
berfokus di wilayah Kudus saja, namun juga di daerah blora, pati, puwodadi dan
sekitarnya. Dengan menggandeng orang-orang terpercaya di daerah masing-masing
penjualan produk umrah HTK Tour and Travel bisa berkembang dengan baik. Selain
itu melalui Facebook yang bekerjasama dengan ISK (info seputar Kudus) adalah
strategi yang digunakan HTK Tour and Travel untuk memperkenalkan produk
perusahaan.”
Dari hasil wawancara di atas, penulis menganalisis bahwa strategi
yang dijalankan oleh PT. HTK Tour and Travel ini dengan mengoptimalkan
orang-orang yang berpengaruh di daerah bidikan-bidikan perusahaan. Karena dengan
merekrut marketer yang bisa berpengaruh dilingkungannya maka akan lebih
memudahkan perusahaan memasarkan produk yang dijual perusahaan. Ketika marketer
yang berpengaruh menceritakan produk yang dijualnya maka akan banyak pendengar
yang penasaran dan tertarik dengan produk yang diceritakannya tadi.
Analisis SWOT perlu dilakukanan oleh marketer pada PT. HTK Tour and
Travel Cabang Kudus agar tercapai visi, misi serta tujuan perusahaan, analisis
tersebut juga bertujuan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan guna mengambil
keuntungan dari adanya peluang dan menghindari ancaman-ancaman yang menganggu
visi, misi dan tujuan perusahaan.
a.
Kekuatan (strenght)
Seorang marketer harus mengetahui kekuatan yang dimilikinya, karena
akan menjadi keuntungan baik untuk diri sendiri maupun perusahaan. Adapaun
kekuatan marketer yang dimiliki oleh marketer PT. HTK Tor and Trevel Cabang
Kudus untuk meningkatkan penjualannya adalah :
1.
Mempunyai
kharisma yang kuat baik dalam penampilan maupun tutur bahasa ketika berbicara
dengan calon jamaah, sehingga mampu menarik perhatian konsumen.
2.
Memeiliki
kekuatan kepercayaan dari masyarakat karena marketer HTK Tour and Travel Cabang
Kudus kebanyakan dari pihak-pihak berpengarus di daerah masing-masing. Dengan
melalukan pendekatan secara emosional kepada para calon jamaah akan mempermudah
marketer memikat hati untuk bergabung pada produk yang ditawarkannya.
3.
Mampu
memberikan informasi dan bertanggung jawab atas tugasnya selaku marketer yang
berkompeten.
b.
Kelemahan (Weekness)
Kelemahn-kelemahan yang dimiliki marketing HTK Tour and Travel
Kudus :
1.
Minimnya
fasilitas yang diberikan kepada marketer
2.
Kurangnya
control atas media
c.
Peluang (Opportunity)
Peluang yang bisa dicapai Marketer dalam meningkatkan penjualan
produk umrah di HTK Tour and Travel adalah :
1.
Semakin
meningkatnya keinginan masyarakat untuk menjalankan ibadah umrah
2.
Semakin
meningkatnya pendaftar umrah di HTK Tour and Travel Kudus
3.
Semakin
meluasnya informasi mengenai produk umrah dan Haji plus yang ditawarkan HTK
Tour and Travel Cabang Kudus.
d.
Ancaman (Threat)
Ancaman merupakan keadaan yang tidak menguntugkan. Adapun beberapa
ancaman yang dapat menggaggu keberhasilan marketer dalam meningkatkan jumlah
pendaftar HTK Tour and Travel cabang Kudus diantaranya :
1.
Semakin
banyaknya jumlah biro penyelenggara ibadah umrah (PPIU)
2.
Persaingan
harga yang cukup ketat antar biro-biro perjalanan haji dan umrah.
Persaingan perusahaan dalam bisnis haji dan umrah semakin banyak
diminati masyarakat yang mempnyai jiwa-jiwa pengusaha. Hal tersebut diperlukan
marketing yang kompeten yang mampu menjaring para calon jamaah haji dan umrah
agar mau mendaftar di masing-masing perusahaan yang ditawarkan. Tujuan dari
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah sendiri adalah untuk memberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji, dengan mengedepankan
asas keadilan, profesional, dan akuntabel adalah wujud pelayanan haji dan umrah
dari setiap perusahaan.
Perusahaan
harus mengetahui strategi pemasaran dan segmentasi pasar dalam setiap usaha
yang dijalankan. Dibutihkan teknik pemasaran yang kompeten, dimana pengertian
pemasaran adalah proses pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan dari produsen ke
konsumen berupa barang dan jasa, yang di dalamnya mengandung positioning, differentitation, dan brand.
Pemasaran
(marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan
untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder
(pelanggan, karyawan dan pemegang saham). Dalam proses marketing haji dan umrah
ada strategi-strategi khusus yang dimiliki oleh biro-biro travel haji dan
umrah, hal tersebut bertujuan agar para calon jamaah tertarik sehingga
mempunyai keinginan membeli produk yang ditawarkan.
Metode analisis
SWOT adalah metode yang digunakan penulis untuk mengungkap 4 sisi pemasalahan
dalam strategi marketing yang ada di HTK Tour And Travel Cabang Kudus. Dengan
adanya 4 faktor yang ada di dalam analisis SWOT ini menjadikan sebuah
perusahaan lebih mudah untuk mencapai visi dan misinya
3.
Semakin
banyaknya jumlah biro penyelenggara ibadah umrah (PPIU)
4.
Persaingan
harga yang cukup ketat antar biro-biro perjalanan haji dan umrah.
Persaingan perusahaan
dalam bisnis haji dan umrah semakin banyak diminati masyarakat yang mempnyai
jiwa-jiwa pengusaha. Hal tersebut diperlukan marketing yang kompeten yang mampu
menjaring para calon jamaah haji dan umrah agar mau mendaftar di masing-masing
perusahaan yang ditawarkan. Tujuan dari penyelenggaraan ibadah haji dan umrah
sendiri adalah untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada
jamaah haji, dengan mengedepankan asas keadilan, profesional, dan akuntabel
adalah wujud pelayanan haji dan umrah dari setiap perusahaan.
Perusahaan
harus mengetahui strategi pemasaran dan segmentasi pasar dalam setiap usaha
yang dijalankan. Dibutihkan teknik pemasaran yang kompeten, dimana pengertian
pemasaran adalah proses pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan dari produsen ke
konsumen berupa barang dan jasa, yang di dalamnya mengandung positioning, differentitation, dan brand.
Pemasaran
(marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan
untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder
(pelanggan, karyawan dan pemegang saham). Dalam proses marketing haji dan umrah
ada strategi-strategi khusus yang dimiliki oleh biro-biro travel haji dan
umrah, hal tersebut bertujuan agar para calon jamaah tertarik sehingga
mempunyai keinginan membeli produk yang ditawarkan.
Metode analisis
SWOT adalah metode yang digunakan penulis untuk mengungkap 4 sisi pemasalahan
dalam strategi marketing yang ada di HTK Tour And Travel Cabang Kudus. Dengan
adanya 4 faktor yang ada di dalam analisis SWOT ini menjadikan sebuah
perusahaan lebih mudah untuk mencapai visi dan misinya.
*Penulis adalah
Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah IAIN Kudus
[1] Kurniawan,
Arief Rakhman, Dasar-dasar Marketing, (Yogyakarta : QUADRANT, 2018), hal. 4
[2] Ali Hasan, Marketing dan Kasus-kasus Pilihan, (Yogyakarta:
CAPS, 2013), hal. 1
[4] Kurniawan,
Arief Rakhman, Dasar-dasar Marketing, (Yogyakarta : QUADRANT, 2018), hal. 4
[5] Ali Hasan, Marketing dan Kasus-kasus Pilihan, (Yogyakarta:
CAPS, 2013), hal. 1
[6] Dimas hendika.
Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (studi pada
Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 29 no. 1 desember
2015 hal. 60
[7] Rizky Nur
Fajrianto, Skripsi:”Strategi Marketing Public Relation PT. Wahana Mitra
Wisata dalam Meningkatkan Penjualan Produk Umrah”, (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2018). Hal. 18-19
[8] Rachmat, Manajemen Strategi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014).
[9] Ali Hasan, Marketing dan Kasus-kasus Pilihan,
(Yogyakarta: CAPS, 2013), hal. 1
[11] Rakhman, Arief, “Dasar-Dasar Marketing” (Yogyakarta: Quadrant, 2018).
Hal. 88-90
[12] Ibid. Hal. 92-94