![]() |
Penandatanganan deklarasi menolak kelompok anti pancasila dan radikal. [KF-089] |
klikFakta.com, JEPARA – Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda
Pancasila (PP) Jepara dan lembaga kajian peace and diffusion of islam (Pionis)
Institute mendukung pemerintah untuk membubarkan Hisbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan deklarasi Menolak Kelompok
Anti Pancasila dan Radikal.
Pendatanganan deklarasi tersebut dilaksanakan diakhir acara
sarasehan kebangsaan dengan tema Pancasila & Negara Islam
Non-konstitusional, di aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Jepara,
Kamis (11/5/2017) petang. Hadir dalam sarasehan tersebut Makmun Rasyid, penulis
buku HTI Gagal Paham Khilafah.
![]() |
Berfoto bersama usai deklarasi [KF-089] |
Ketua Majelas Pengurus Cabang (MPC) PP Jepara Murdianto mengatakan,
Pancasila adalah ideologi bangsa yang sudah final. Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) menjadi harga mati. Sehingga, jika ada kelompok atau ormas
yang anti terhadap Pancasila, harus dibubarkan.
“Pancasila dan NKRI sudah menjadi produk final para pendiri
bangsa ini. Sudah tidak dapat ditawar lagi. Jika ada yang anti pancasila, kami siap
menjadi yang paling depan untuk memberi perlawanan,” ujar Mardiyanto.
Kordinator Pionis Institute Wahyu Khoiruzzaman menambahkan,
pemerintah baru-baru ini menyatakan membubarkan HTI. Namun, pembubaran itu
tidak begitu saja mudah dilakukan. “Pemerintah tentu saja membutuhkan dukungan
untuk membubarkan ormas anti pancasila seperti HTI ini. Sebab, sampai detik ini
pihak HTI sendiri juga menggalang dukungn ke publik melalui media sosial yang
menjadi senjata utama mereka,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, di beberapa negara telah
melarang kelompok Hisbut Tahrir (HT). Indonesia bisa mencontoh cara-cara negara
lain untuk membubarkan ormas yang ingin mendirikan khilafah tersebut.
“Embrio pemikiran radikal yang ingin mendirikan negara Islam
atau Khilafah sangat berbahaya karena dapat mengarah pada gerakan terorisme.
Jadi sangat berbahaya bagi NKRI jika terus dibiarkan bergerak bebas,” jelasnya.
Ia menilai, membentuk khilafah merupakan mimpi di siang
bolong. Pasalnya, Indonesia di dirikan dengan berbagai kelompok, suku ras,
agama yang beragam. Pancasila menjadi solusi terbaik dalam konsep pendirian
negara ini. "Sudah saatnya yang mendukung Pancasila dan NKRI tetap ada harus bersuara," tegasnya.
![]() |
Makmun Rasyid (dari kiri), Murdiyanto, Wahyu Kz |
Sementara itu, pembicara Makmun Rasyid membeberkan berbagai
persoalan tentang HTI yang sangat tidak konsisten. Salah satunya mengenai
ketidak konsistenan HTI terhadap konsep peradilan di Indonesia.
“Mereka bilang
sistem peradilan di Indonesia thogut, tapi ketika ada wacana pembubaran mereka
ingin diproses melalui hukum. Itu kan tidak konsisten. Saya kira HTI itu bukan
gerakan dakwah tetapi gerakan politik melalui berbagai propagandanya,”
terangnya.
Selain dihadiri sejumlah anggota PP Jepara dan Pionis
institute, sarasehan dan deklarasi ini juga dihadiri Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Sapma PP Jepara, sejumlah mahasiswa dari
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fokus dan mahasiswa dari Unisnu Jepara.
(klikFakta.com- Kho/Wkz)