Para Wisatawan air terjun Sumenep Desa Batealit Jepara, (sumber: Suara Merdeka) |
Dengan alasan pengembangan potensi pariwisata tersebut dengan alasan bahwa Kabupaten Jepara memiliki potensi pariwisata yang lengkap. Berdiri di pesisir utara Jawa Tengah, Jepara diwarisi potensi wisata pantai. Memiliki wilayah yang berdiri di Lerang Muria Jepara, di Jepara ada puluhan air terjun, sungai indah dan hutan yang asri. Kesemuanya belum ditangkap sebagai potensi yang mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) desa masing-masing.
Namun, hal yang perlu diperhatikan
nantinya adalah pengembangan potensi pariwisata tidak boleh melupakan daya
tahan tempat wisaya tersebut. Jika tidak, tempat wisata tersebut justru menjadi
rusak dan tidak asri lagi.
Sebagai contoh pengembangan potensi
pariwisata Kepulauan Karimunjawa, dimana perkembangan sektor pariwisata
mengalami peningkatan secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.Terbukti dengan
jumlah wisatawan dalam negeri maupun luar negeri terus bertambah. Hal itu
seiring dengan kian bertambah dan berkembangnya spot-spot wisata setempat. Tapi
daya tahan wisatanya rapuh. Salah satunya karena kebijakan penataan ruang yang
longgar.
Terutama pengembangan dan
pemeliharan terumbu karang masih dilakukan oleh DPRD Jepara. Berdasarkan
Indonesia Coralreef Action Network (ICAN) mencatat luasan terumbu karang yang
rusak di Karimunjawa mencapai 1.660 meter persegi, tersebar di sejumlah pulau yakni
di Pulau Cilik, Pulau Tengah, dan lainnya. Amirudin, dari ICAN pun
mempertanyakan mengapa kapal-kapal besar diperbolehkan bersandar di Karimunjawa
yang merupakan kawasan lindung.
Hal ini menyebabkan terumbu karang
yang menjadi salah satu spot wisata favorit pun terancam. Selain banyak yang
mati karena terinjak wisatawan, kerusakan terumbu karang yang lebih masif
disebabkan tertabrak kapal tongkang. Maka Pemkab Jepara perlu mengkaji lebih
dalam tentang pengembangan potensi wisata yang ada sebelum mengeluarkan
anggaran dana yang besar.
Klikfakta.com/087