Pembekalan dan pelatihan pemulasaran jenazah dan khotib di Jepara. [klikFakta.com/089] |
klikFakta.com, JEPARA - Sebanyak 75 mubalihgot (perempuan
-red) diharapkan mampu untuk melakukan pemulaasaran jenazah perempuan. Hal ini
disampaikan bupati Jepara Ahmad Marzuki, Selasa (21/02/2017) pagi dalam acara
pembekalan dan pelatihan khotib dan mubalighot se kabupaten jepara. Dikatakan Marzuki, selama ini masih sangat
sedikit mubalighot di kabupaten Jepara yang mampu untuk pemulasaran jenazah
perempuan. “saat ini, masih sangat sedikit mubalighot perempuan menngani
pemulasaran jenazah,” ujarnya.
Bupati Jepara dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini
salah satu bentuk kepedulian Pemkab Jepara,
terutama bidang keagamaan. Peserta pembekalan dan pelatihan khatib atau
mubalighot terdiri dari 75 orang dan pamulasaraan jenazah perempuan berjumlah
75 orang peserta. Kegiatan ini berlangsung selama 2 (dua) hari, yakni Selasa
(21/02 ) hingga Rabu (22/02), bertempat di Ruang Rapat 1 (satu) Setda Jepara. “Pelatihan ini dirasa penting dan merupakan
tuntunan agama.
Disamping juga tuntutan masyarakat akan khatib atau
mubalighot yang berkualitas serta
pamulasaraan jenazah perempuan yang benar sesuai syariat,” ucap Bupati Jepara
dalam sambutan pembukaannya pagi itu.
Terkait peran dan fungsi khatib atau mubalighot, Bupati
Jepara mengatakan, adanya pelatihan ini nantinya bisa menambah wawasan dan
pengetahuan baik untuk kedepannya dan bisa berguna bagi masyarakat sekitarnya.
“Ada beberapa peran dan fungsi yang harus diwujudkan seorang khatib atau
mubalighot di tengah masyarakat, antara lain, sebagai pemersatu umat, menjadi
benteng aqidah umat, menjadi contoh teladan bagi umat, menjadi rujukan dalam
masalah keislaman, serta membangun solidaritas umat,” imbuhnya.
Ahmad Marzuqi, melanjutkan, “Hal itu menjadi upaya strategis
dalam rangka membangun umat yang berkualitas di era globalisasi sekarang ini.
Utamanya dalam kerangka mengajak segenap elemen masyarakat, untuk kembali ke
perintah Allah SWT dan ajaran Nabi Muhammad SAW,” ujar Ahmad Marzuqi.
Selain pembekalan dan pelatihan khotib atau mubalighot, juga
pada hari kedua dilangsungkan pula
pembekalan dan pelatihan pamulasaraan jenazah perempuan.
Proses pamulasaraan jenazah perempuan, menurut Bupati
Jepara, biasanya harus dipandu modin. Masalahnya adalah, modin yang ada selama
ini rata-rata adalah laki-laki, sedangkan jenazahnya perempuan. ”Jadi modin
memandu warga perempun untuk mengafani jenazah. Tapi modin hanya memandu dari
balik tirai. Tidak bisa melihat atau melakukan sendiri. Karena itu, kita latih
supaya makin banyak perempuan yang bisa mengurus jenazah kaum perempuan.
Harapannya melalui pelatihan ini dapat ditularkan kepada masyarakat dan
lingkungan masing-masing. Sehingga kedepan banyak kader pamulasaraan jenazah
perempuan di masing-masing tempat,” tuturnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini, pemkab
Jepara juga menghadirkan narasumber. Pada hari pertama pembekalan dan pelatihan
khatib atau mubalighot sebagai narasumber yaitu Komandan Kodim 0719 Jepara,
Kapolres Jepara, Ketua Pengadilan Jepara, dan Ketua MUI Jepara. Sedangkan pada
hari kedua pamulasaraan jenazah perempuan sebagai narasumber yaitu, Kepala
Kemenag Jepara.
klikFakta.com/089