Akibat Rob, Nelayan di Tambaklorok Tak Bisa Melaut Hingga Harga Komoditi Anjlok

Klikfakta.com
Selasa, 21 Juni 2022 | 19:04 WIB Last Updated 2022-06-21T12:04:56Z
Flashdisk Ebook Islami


KlikFakta.com, Semarang
- Sudah dua hari nelayan di Kampung Tambaklorok Kota Semarang tidak dapat melaut akibat tingginya rob. Banjir pasang laut berdampak pada sepertiga dari 108 KK yang berprofesi sebagai nelayan.


Padahal sejak Februari hingga Juli nanti menjadi musim rajungan di laut Jawa. Para pelayan memilih menyandarkan perahu karena hasil yang ditangkap tidak sesuai dengan harga jual dan pengeluaran bahan bakar.


"Sejak Februari sudah sepi sampai sekarang, biasanya bulan itu penghasilan tinggi," kata Abdul Rokha, salah satu nelayan, mengutip JPNN.com Jateng, Selasa (21/6).


Kondisi terparah terjadi setelah Idul Fitri Mei lalu ketika harga hampir semua komoditi laut turun.


Rokha yang hanya fokus pada tangkapan rajungan dan udang. Dirinya sekarang tak lagi rutin melaut lantaran harga dua komoditas itu turun drastis.


Harga tiap kilogram udang hanya dibandrol Rp 40.000, dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp 55.000 hingga Rp 65.000.


Sedangkan harga rajngan berubah menjadi Rp 15.000 dari yang sebelumnya Rp 115.000 per kg.


"Tangkapannya sedikit, itupun yang beli tertentu tidak banyak," ucap Rokha.


Berbeda dari Rokha, nelayan lainnya, Soni memutuskan tetap melaut. Baginya melaut jadi cara mencukupi kebutuhan sehari-hari. "Kami tetap melaut, kalau tidak, tidak bisa menafkahi keluarga walaupun hasil sedikit tidak mencari hutangan buat makan," tuturnya.


Tak jarang, ketika gelombang membahayakan keselamatan dia memilih melakukan pengecekan pada perahu.


"Perawatan perahu kalau ada uang saja, kalau tidak ada uang tetap berlayar dengan hati-hati," ujarnya.


(MM)

Download Ngaji Gus Baha
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Akibat Rob, Nelayan di Tambaklorok Tak Bisa Melaut Hingga Harga Komoditi Anjlok

Iklan

iklan